--> KMPL Suralaya: Krakatau Posco Masuk Master Plan Pusat

.

Selamat datang di website KMPL Suralaya * Kelompok Masyarakat Pencinta Lingkungan *KMPL Suralaya, Kelurahan Suralaya dan PT. Indonesia Power UBP. Suralaya tanam 5000 bibit sengon * Yuk, selamatkan bumi kita sekarang juga demi kepentingan kita semua dan anak cucu kita kelak. Jadikan hari esok lebih baik * Tanamlah pohon mulai sekarang! * Bila menebang 1(satu) pohon, maka gantilah dengan menanam 5(lima) bibit pohon * manfaatkan tanah kosong dengan tanaman produktif *

23/07/11

Krakatau Posco Masuk Master Plan Pusat


CILEGON - Proyek pembangunan pabrik Krakatau Posco merupakan bagian dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang kemarin secara resmi diluncurkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Pabrik Joint Venture PT Krakatau Steel dan Pohang Iron and Steel Company (Posco) Korea Selatan ini pun masuk dalam 17 proyek strategis nasional di empat koridor wilayah Indonesia.

Peluncuran MP3EI ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah pusat me­ningkatkan perekonomian nasional. Hal ini ditegaskan SBY melalui telekon­ferensi yang terhubung dengan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zainul Madji, dan Gubernur Papua Barnabas Suebu, kemarin. Empat gubernur tersebut mewakili para pimpinan daerah masing-masing koridor.
Di Banten, lokasi telekonferens dilakukan di lahan pembangunan Krakatau Posco. Ini lantaran proyek Krakatau Posco diyakini mampu memberikan kontribusi besar bagi perdagangan sektor baja di Indonesia maupun luar negeri. “Pada lokasi ini akan dibangun integrated steel mill berkapasitas enam juta ton per tahun dalam tahapan pembangunan dengan nilai investasi US$ 6 miliar atau Rp 60 triliun. Tahap I akan dibangun pabrik dengan kapasitas tiga juta ton dan dilanjutkan pada tahap II de­ngan kapasitas tiga juta ton pula,” kata Atut saat memberikan laporannya ke SBY.
Saat ini, katanya, Krakatau Posco berada pada tahap pematangan lahan seluas 380 hektare dan selanjutnya mulai Juli men­datang hingga Juli 2013 akan masuk pada tahap konstruksi pendirian integrated steel mill. Sementara tahap operasi komersialnya akan dilakukan Januari 2014. “Mulai dari proses awal pembangunan hingga beroperasi, proyek ini siap memberikan kontribusinya pada perkembangan pereko­nomian negara. Nilai output secara nasional yang diperoleh selama proyek ini berdiri sekitar Rp 1.516 triliun dan penerimaan negara akan mencapai hingga Rp 74,3 tirliun dengan kontribusi nasional pada GDP sebesar RP 497 triliun,” jelas Atut.
Gubernur pun menyampaikan adanya proyek Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat, proyek perluasan pabrik Stamping, Engine, Casting, dan Assembling kendaraan bermotor oleh PT Astra Daihatsu Motor di Kawasan Industri Surya Cipta Km 54 Jakarta-Karawang.
Proyek Ground Breaking lainnya adalah Proyek Jalan Bebas Hambatan Tanjung Priok Seksi E2 dan NS di Jakarta. Juga Proyek Chemical Grad Alumunium (CGA) di Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat oleh PT Antam dengan investasi men­capai Rp 4,3 Triliun.“Saya yakin MP3EI ini akan mampu men­dorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah,” kata Gubernur.
Melalui telekonferensi tersebut, SBY berharap berbagai program dapat dilaksanakan dengan baik. Untuk menunjang hal tersebut diperlukan sinergisitas antara pemerintah daerah, pemegang investasi, dan masyarakat. “Saya berharap semua jajaran pemerintah daerah mulai gubernur, walikota atau bupati serta masyarakat di sana dapat menjaga jalannya investasi dan pembangunan dengan baik demi kepentingan bersama,” kata Presiden.
Terpisah, Dirut PT Krakatau Steel (KS) Fazwar Bujang me­nyambut masuknya proyek Krakatau Posco sebagai bagian dari masterplan pembangunan nasional. “Ini membuat kami semakin bersemangat. Semoga proyek ini nantinya mampu berjalan baik sehingga dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan ekonomi Indonesia,” katanya.(quy/del/ndu)

sumber Radarbanten